Thursday, September 20, 2007

Bikin Klien (Beneran) Pintar

Kita selalu berkeluh kesah tentang klien. Yang begini, begitu, telat, makannya banyak, minta diantar jemput, blablablabla. Tentunya di angan ada sosok klien sempurna idaman agency dan PH. Entah siapa yang bisa mengedukasi klien sehingga pekerjaan kita jadi lebih mudah.

1. Jangan berharap 1 TVC bisa menyelesaikan semua masalah sales. Iklan tivi harus diperlukan sebagai bagian dari campaign yang menyeluruh. Iklan yang diproduksi adalah bagian dari strategi komunikasi demi mencapai tujuan tertentu. Karenanya perhatian utama klien mestinya adalah pesan yang disampaikan, dan bukan panjang pendek rok pemeran utama, atau warna baju yang tabrakan dengan dinding di sebelah sana.

2. Klien bekerja sama dengan advertising agency dan production house karena masing-masing mempunyai kompetensi khusus di bidangnya. Saat klien ingin turut campur menentukan angle, memilih warna, berarti mereka telah membuang uang. Kalau memang begitu, bukan lebih baik dikerjakan sendiri semuanya? Agency dan PH adalah profesional di bidangnya. Lensa kamera melihat dengan cara yang berbeda, terutama dengan kemajuan teknologi post-production.

3. Tentukan pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah iklan tivi. Jangan menetapkan target komunikasi yang tidak realistis. Tidak mungkin 20 macam informasi bisa diterima dengan optimal dalam 30 detik. Jujurlah apabila merasa agency board tidak bisa menghantarkan pesan yang diinginkan, dan berharap 'keajaiban' terjadi pada proses produksi. 8 dari 10 kasus yang terjadi adalah kebalikannya. Akhirnya biaya produksi terbuang dan biaya beli media tersia-sia.

4. Perlakukan agency dan PH sebagai partner sejajar. Hanya karena anda yang membayar semua tagihan tidak berarti anda berhak memperlakukan orang seenaknya. Kontribusi maksimal akan terjadi bila semua pihak yang terlibat merasa berarti dan dihargai. Ucapan terima kasih, atau tepukan bisa menghasilkan senyuman dan rasa bangga yang membekas lama.

No comments: